Senin, 12 Agustus 2024

DIFERENSIASI DALAM SUMATIF BIOTEKNOLOGI - IPA KELAS IX

Jadwal prosek yang telah disusun bisa jadi akan bergeser. Banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Tabrakan dengan jadwal kegiatan sekolah, faktir teknis dalam pembelajaran bahkan kesiapan peserta didik untuk mengikutinya.Inilah menjadi pertimbangan untuk melakukan penilaian selama seminggu. Artinya jika pertemuan pertama kendala, masih ada kesempatan kedua bagi siswa. Bagaimana dengan siswa yang mengalami hambatan?

Konsultasi terus dilakukan untuk mengoptimalkan penilaian. Tentu banyak cara yang bisa ditempuh untuk memberikan kesempatan anak didik dalam menemukan ide dan gagasannya. Penggantian menu sesuai dengan aset dan potensi dirinya sangat dimungkinkan terjadi.


Pilihan produknya sangat beragam. Keinginan, minat dan kemampuan siswa menjadi lebih luwes dalam memilih remedial yang lebih bermakna baginya. Teknik goreng, kukus atau bakar, maupun adonan yang tidak sama menjadi warna pembelajaran. Pelibatan keluarga menjadi lingkungan pengaruh yang penting dalam perkembangan anak.


Ada testimoni orang tua dalam pekerjaan mereka. Hal ini juga menjadi bahan refleksi bagi guru dalam pembelajaran selanjutnya. Tanggapan teman sejawat juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Saling memahami dan berinteraksi yang baik akan mengejarkan mereka bersosialisasi dalam komunitas masyarakat terkecil, yakni kelas.

Jika bakat dan minat mereka bercerita, ada ruang untuk melakukannya. Walaupun melalui buku portofolionya. Selain contoh diatas, nasih banyak lagi yang bisa dilakukan. Misalnya, kisah berikut

DONAT WARNA WARNI

Oleh Ruslan DA

Membuat donat bukan hal yang mudah bagiku. Inilah alasannya sehingga ibu membantuku. Beliau menuliskan semua bahan yang akan digunakan. Menuju pasar terdekat menjadi pilihan untuk menyiapkan semuanya. Aku membeli gulu halus, tepung terigu, coklat, mentega, telur ayam dan messes warna warni. Bahan yang paling penting lainnya adalah bibit roti. Bahan ini akan menjadi factor terjadinya fermentasi, kata pak guru.

Mencampurkan semua bahan dengan menggunakan mixer dan baskom kecil. Setelah adonan jadi yang telah dibuat didiamkan selama satu jam, tahap penggorengan dimulai. Untuk membuat lubang pada bagian tenganya, aku menggunakan tusuk somai. Semua langkah-langkahnya dikerjakan bersama ibuku. Perempuan yang baik hati itu, selalu memberitahu cara yang tempat untuk menggoreng, membuat lubang ditengah adonan hingga menentukan produk yang telah matang.

Setelah donat gorengnya telah dingin, diploes dengan coklat cair pada bagian atasnya. Tidak lupa ditaburi mesess yang berwarna-warni. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah, olesannya jangan sampai cair agar tidak meluber. Oles dengan hati-hati agar merata dan rapi. Menaburi mesess dengan nerata dan berlahan agar terlihat menarik.

Setelah semua selesai, ibuku memuji pekerjaanku. Menurutnya, aku telah memapu membuat donat sesuai rencana yang telah disusun sebelumnya. Sebelum dikemas, ibuku menuliskan testimoninya pada buku tugas proyekku untuk dinilai oleh guru. Terimakasih ibu telah membantuku dalam membuat donat warna-warni.


Ada yang berupaya dalam kontek yang luar biasa. Memanfaatkan handphone untuk membuat yang lebih menarik. Pemanfaatan canva salah satunya. Ada pilihan desain untuk merangsang kerja motorik dan seninya. Inovasi dan kreativitas mereka dituangkan dalam bentuk karya seni yang menarik.


Seorang guru harus mampu menampung rasa dan keinginan untuk maju anak-anak didiknya agar tidak terbelenggu. Hal terpentingnya, apapun yang mereka buat harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disepakati bersama. Hal ini tertuang dalam pembelajaran awal topik.


Kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran (KKTP) menjadi acuannya, Hal ini harus diketahui oleh peserta didik sebelum penilaian sumatif dinilai. Bahkan dapat memberikan masukan sesuai kebutuhan mereka. Sikap otoriter guru memang harus dikesampingkan untuk membuat mereka bahagia dalam menylesaikan proyeknya. Walaupun dalam kenyataanya banyak hal yang menjadi kendala untuk dilaksanakan sesuai harapan yang diinginkan.


Bukan berarti kerja dalam konsep digital jauh lebih baik. Bisa jadi item penilaian yang dibuat secara manual bisa jauh lebih bagus. Inilah pentingnya kriteria yang ditetapkan bersama. Untuk menjaga semangat dan keinginan maju peserta didik pada materi selanjutnya.





Apakah lembaran hasil kerja seperti akan ditolak? Mematahkan semangat mereka bisa membuat motivasinya menurun. Pertimbangan penilian pada acuan yang ada menjadi patokannya. Refleksi diri siswa terhadap tugas yang dibuat akan menemukan masalah untuk pembenahan pada langkah selanjutnya. Jika ini memenuhi syarat berarti peserta didik ini akan tuntas dalam penyelesaian proyeknya.



Cobalah membandingkan kedua produk diatas. Tidak ada yang salah bukan? Hanya cara mengekspresinya yang berbeda. Minat dan bakat siswa menjadi penentunya. Namun bagi guru yang terpenting, keduanya menemui sasarannya dalam indokator tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. begitu pula dengan desain yang dibuat oleh siswa berikut.




1 komentar:

  1. Sangat menarik sebagai bahan bacaan atau referensi karena isi dari bacaan tersebut bisa dipraktekkan langsung bagi yang ingin mencobanya.

    BalasHapus

LKPD Eksperimen Tamu Saga

  Lembar Kerja Peserta Didik ada di sini..... https://drive.google.com/file/d/1DAOfvvY6ZPvQAgvyImoSds9HcilKQ1MH/view?usp=drive_link